Kamis, Oktober 11

Konsistensi (Istiqamah)

Istiqomah bisa difinisikan sebagai keteguhan hati, tetap, tidak berubah-ubah dan konsiten dalam suatu tindakan atau perjalanan.

Istiqamah sangat diperlukan dalam berbagai hal, sipiritual, profesional, dan bisnis. Istiqamah adalah sikap yang sangat penting dimiliki oleh setiap muslim, sebagai modal mengemban misinya sebagai khalifak dimuka bumi. Tanpa sikap konsisten kita akan kesulitan mencapai apa yang kita cita-citakan. Istiqamah adalah salah satu akhlaq mulia yang diajarkan dalam agama Islam. Disini menunjukan pentingnya akhlaq ini.

"Maka, tetaplah (istiqamahlah) kamu dalam jalan yang benar, sebagaimana diperinthakan kepadamu." (QS Huud:112)

Dalam teori kesuksesan kita sering mendengar teori tentang komitmen, yang jika diartikan akan sama dengan istiqamah. Sehingga saya menyimpulkan bahwa jika seorang muslim telah menjalankan ajaran-ajaran agamanya maka kita akan menjadi orang-orang yang sukses dunia dan akhirat. Tapi kenyataannya?

OK, marilah kita sama-sama memulai membina diri kita menjadi Muslim yang istiqamah termasuk saya dan Anda. Bagi Anda yang sudah istiqamah mari kita tingkatkan terus tingkat keistiqamahan kita setinggi mungkin. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu kita tempuh untuk membentuk pribadi kita menjadi Muslim yang istiqamah.

  1. Milikilah Tujuan yang Jelas
    Apa yang kita lakukan sehari-hari? Muslim yang baik, setiap tindakannya akan bermuara pada tujuan akhirnya yaitu ridha Allah SWT. Ibadah ritual kita, berkerja, berbisnis, dan sebaginya hanya untuk mencari ridha Allah. Tujuan inilah yang akan memberikan arah tindakan kita, yang akan menjadi filter apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dikerjakan. Anda sudah melihat peran sebuah tujuan? Begitu juga dalam kehidupan bisnis dan profesional Anda. Kerja Anda akan lebih efektif dan terarah jika Anda mempunyai tujuan yang jelas.

    Istiqamah kita tidak akan ada jika kita tidak memiliki tujuan yang jelas. Yang disebut tetap adalah bermuara pada satu hal, contohnya angin tetap bertiup ke arah utara. Tidak mungkin disebut tetap (istiqamah) jika arah angin berubah-ubah. Begitu juga kita tidak bisa istiqamah jika arah kita berubah-ubah atau tidak memiliki arah.

  2. Kreatiflah
    Masih ada jalan ke Mekah, suatu ungkapan yang sangat baik untuk menunjukan bahwa jalan atau cara mencapai suatu tujuan tidak satu, kecuali menggapai ridha Allah, yang hanya satu jalan, yang hanya satu cara yaitu Islam, yaitu menjalankan semua syariat Islam yang sudah tertuang di dalam Al Quran dan Sunah Nabi SAW.

    Tetapi untuk tujuan yang bersifat muamalah, kita diberikan jalan yang banyak sekali. Inilah salah satu hikmah dari kaidah ushul fiqh yang mengatakan bahwa untuk urusan muamalah, "semua boleh kecuali jika dengan tegas dilarang". Orang yang kreatif akan bisa istiqamah menuju tujuannya dengan mencari cara yang lain jika cara yang sebelumnya gagal.

  3. Sabar
    Sabar adalah elemen penting dalam istiqamah. Salah satu penyebab orang tidak istiqamah ialah karena tidak sabar terhadap hasil yang tertunda. Biasanya orang seperti ini akan mencari tujuan baru, jika hasil yang diharapkan tidak juga dia capai.

    Shabar juga memberikan kekuatan yang tak terhingga bagi kita. Allah sendiri yang menjamin kemenangan dan keunggulan bagi orang-orang yang shabar.

    "Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang- orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti." (QS al Anfaal:65)

Tidak ada komentar: